🔴 Live Streaming Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wasallam, 23 Rabiul Awal 1446H / 27 September 2024M

 



LIVE STREAMING - Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wasallam.

Ma'had Baradja / LPI AL-USTADZ ACHMAD UMAR BARADJA - Surabaya. . Jum'at, 23 Rabiul Awal 1446H / 27 September 2024M. . ▶ Ikuti selalu akun sosial media kami di: Instagram : https://www.instagram.com/musthofachbaradja/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCs69-kC-ls_5Lkxa900vfKQ Website : http://www.mahadbaradja.com/ ▶ Tonton kumpulan video lainnya di playlist berikut: Taushiyah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblE1MH9TB-Pn0ZL2rTG6jvd Fiqih : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbnkYHZGqW8GQBfrHh_U7Yex Zakat : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbk-MMxRvkb2njfKDoVvyf5a Bahasa Arab : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbkx0AZppj9EYIqBXsa5FjW- Suara Da'wah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblUqNRR-_WmV7M1hyB0HHnY

SEMARAK KEMERDEKAAN RI KE 79 | SANTRI MAHAD BARADJA


Semoga Bermanfaat...

. Jangan Lupa Like, Share & Subscribe Channel Youtube Dakwah Kami, Agar Semakin Bermanfaat Untuk Sesama. . ▶ Ikuti selalu akun sosial media kami di: Instagram : https://www.instagram.com/baradjamusthofa/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCs69-kC-ls_5Lkxa900vfKQ Website : http://www.mahadbaradja.com/ ▶ Tonton kumpulan video lainnya di playlist berikut: Taushiyah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblE1MH9TB-Pn0ZL2rTG6jvd Fiqih : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbnkYHZGqW8GQBfrHh_U7Yex Zakat : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbk-MMxRvkb2njfKDoVvyf5a Bahasa Arab : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbkx0AZppj9EYIqBXsa5FjW- Suara Da'wah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblUqNRR-_WmV7M1hyB0HHnY Live : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbn_oPE1crrm4Jz1MUuPY62U

TIPS AGAR ANAK TIDAK TERPENGARUH HAL NEGATIF | SANTRI MAHAD BARADJA


Semoga Bermanfaat...

. Jangan Lupa Like, Share & Subscribe Channel Youtube Dakwah Kami, Agar Semakin Bermanfaat Untuk Sesama. . ▶ Ikuti selalu akun sosial media kami di: Instagram : https://www.instagram.com/baradjamusthofa/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCs69-kC-ls_5Lkxa900vfKQ Website : http://www.mahadbaradja.com/ ▶ Tonton kumpulan video lainnya di playlist berikut: Taushiyah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblE1MH9TB-Pn0ZL2rTG6jvd Fiqih : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbnkYHZGqW8GQBfrHh_U7Yex Zakat : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbk-MMxRvkb2njfKDoVvyf5a Bahasa Arab : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbkx0AZppj9EYIqBXsa5FjW- Suara Da'wah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblUqNRR-_WmV7M1hyB0HHnY Live : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbn_oPE1crrm4Jz1MUuPY62U

PERJUANGAN DALAM MENUNTUT ILMU | SANTRI MAHAD BARADJA


Semoga Bermanfaat...

. Jangan Lupa Like, Share & Subscribe Channel Youtube Dakwah Kami, Agar Semakin Bermanfaat Untuk Sesama. . ▶ Ikuti selalu akun sosial media kami di: Instagram : https://www.instagram.com/baradjamusthofa/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCs69-kC-ls_5Lkxa900vfKQ Website : http://www.mahadbaradja.com/ ▶ Tonton kumpulan video lainnya di playlist berikut: Taushiyah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblE1MH9TB-Pn0ZL2rTG6jvd Fiqih : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbnkYHZGqW8GQBfrHh_U7Yex Zakat : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbk-MMxRvkb2njfKDoVvyf5a Bahasa Arab : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbkx0AZppj9EYIqBXsa5FjW- Suara Da'wah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblUqNRR-_WmV7M1hyB0HHnY Live : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbn_oPE1crrm4Jz1MUuPY62U

MENCETAK GENERASI AL-QURAN DAN AKHLAK TERBAIK | SANTRI MAHAD BARADJA





Semoga Bermanfaat...

. Jangan Lupa Like, Share & Subscribe Channel Youtube Dakwah Kami, Agar Semakin Bermanfaat Untuk Sesama. . ▶ Ikuti selalu akun sosial media kami di: Instagram : https://www.instagram.com/baradjamusthofa/ Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCs69-kC-ls_5Lkxa900vfKQ Website : http://www.mahadbaradja.com/ ▶ Tonton kumpulan video lainnya di playlist berikut: Taushiyah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblE1MH9TB-Pn0ZL2rTG6jvd Fiqih : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbnkYHZGqW8GQBfrHh_U7Yex Zakat : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbk-MMxRvkb2njfKDoVvyf5a Bahasa Arab : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbkx0AZppj9EYIqBXsa5FjW- Suara Da'wah : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDblUqNRR-_WmV7M1hyB0HHnY Live : https://www.youtube.com/playlist?list=PLBM3JA3ggDbn_oPE1crrm4Jz1MUuPY62U

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1446 HIJRIYAH

 

 

Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah merupakan momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tahun Baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram. Tahun ini, pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Tahun Baru Hijriah menandai dimulainya tahun baru dalam siklus Hijriah.


Tahun Baru Islam memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim. Momen ini menjadi refleksi diri atas perjalanan spiritual di tahun sebelumnya dan menjadi titik awal untuk memulai lembaran baru dengan semangat dan tekad yang lebih kuat.

Sejarah Singkat Tahun Baru Islam

Tahun Baru Islam berawal dari peristiwa penting dalam sejarah Islam yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini menandai dimulainya era baru dalam penyebaran agama Islam dan menjadi tonggak sejarah penting bagi umat Muslim.

Makna Tahun Baru Islam

Tahun Baru Islam buk1an sekadar perayaan pergantian tahun saja, lebih dari itu memiliki makna yang mendalam. Berikut ini beberapa makna penting Tahun Baru Islam:

1. Refleksi Diri dan Pertobatan

Tahun Baru Islam menjadi momen untuk merenungkan diri atas perbuatan dan dosa yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. Hal ini diartikan jika momen ini adalah waktu yang tepat untuk meminta maaf kepada Allah SWT dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun-tahun yang akan datang.

2. Momen Penuh Kebaikan

Makna tahun baru Islam menandakan terjadinya perubahan pada sesuatu menuju kebaikan, yang mana memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan untuk semua alam semesta dengan menggunakan pesan damai yang penuh kasih sayang.

Sebagaimana isi surat di bawah ini:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah : 218)

3. Memperkuat Rasa Solidaritas Sesama Muslim

Tahun Baru Islam merupakan momen untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar umat Muslim. Oleh karena itu, kita bisa saling memaafkan, berbagi kasih sayang, dan membantu sesama m yang membutuhkan.

4. Momen untuk Hijrah dan Melakukan Perubahan

Hijrah Nabi Muhammad SAW menjadi inspirasi bagi umat Muslim untuk selalu berusaha melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi dari masa ke masa. Dengan kata lain, makna tahun baru Islam adalah waktunya kita untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan baru yang akan menghasilkan banyak pahala.

5. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan

Tahun Baru Islam menjadi pengingat bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, kamu bisa memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur'an, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Itulah penjelasan terkait makna tahun baru Islam yang bisa dijadikan pedoman untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah


 Idul Adha selalu identik dengan ibadah qurban. Kata Idul Adha sendiri berasal dari kata ‘id dan adha. ‘Id berakar pada kata ‘aada-ya’uudu yang artinya menengok, menjenguk, atau kembali, sedangkan kata adha bermakna qurban . Disebut ‘id karena hari raya kembali berulang setiap tahun.

Pada perayaan hari raya Idul Adha, umat Islam kerap menjadikan momentum ini untuk melaksanakan ibadah qurban . Islam sendiri menjadikan ibadah qurban sebagai bagian dari syariat keagamaan. Akan dijumpai sejumlah ayat yang menyerukan umat Islam untuk berqurban :

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكاً لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban ), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS Al Hajj: 34).

Terlepas dari dalil seruan dan anjuran untuk berqurban , ibadah qurban sendiri merupakan aktivitas yang sublim dan sakral. Keberadaannya tidak semata hadir ketika suatu teks ajaran keagamaan diturunkan, melainkan lahir dari rajutan sejarah yang berintikan perjuangan dan pengorbanan. Artinya, ibadah qurban tidak melulu bernuansa terma religius, tapi juga renungan sosio-humanis dan pendidikan multikultural bagi umat.

Peristiwa besar dan agung dari kerelaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail tentunya mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh umat manusia untuk dipahami dan diteladani.

Pertama, cinta hendaknya dicurahkan kepada Allah SWT sebab rahmat Tuhan yang tidak terhitung nilai dan jumlahnya senantiasa mengucur dalam setiap jengkal kehidupan manusia. Maka di satu sisi, berqurban menjadi bentuk curahan cinta kita kepada Tuhan.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu, maka sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.” (Al-Kautsar: 1-2).

Kedua, sejatinya ibadah qurban adalah perintah untuk mengorbankan sifat egois, sikap mementingkan diri sendiri, rakus dan serakah, yang dibarengi dengan kecintaan kepada Allah SWT, diwujudkan dalam bentuk solidaritas sosial. Teladan paling mulia tentang kecintaan kepada Allah SWT sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dengan kesediaan menyembelih putra kesayangannya.

Ketiga, perintah berqurban adalah perintah bagi mereka yang mampu memiliki kelebihan rezeki dan membagikan dagingnya untuk kaum miskin dan dhuafa yang membutuhkan.

Hal ini adalah bentuk komunikasi sosial untuk saling membantu berbagi kenikmatan dalam perayaan idul adha. Alhasil, terbangun ikatan solidaritas sosial dan semangat tolong-menolong antaranggota masyarakat. Sikap tersebut dapat mengurangi kesenjangan sosial dan menjaga suasana kehidupan harmonis di antara sesama warga.

Keempat, hewan qurban akan menjadi saksi amal ibadah di hari kiamat nanti. Hewan yang diqurban kan akan datang mewujud amal kebaikan yang pada gilirannya akan menyelamatkan Nasib tuannya di hari akhir nanti.


حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ابْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنِي أَبُو الْمُثَنَّى عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَننْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) qurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” [HR Ibnu Majah No 3117].

Kelima, orang berqurban dibalas dengan kebaikan dan pahala yang berlimpah. Bahkan, balasan pahala tersebut tidak terhitung jumlahnya. Analogi yang diberikan, bahwa setiap bulu dari hewan yang diqurban kan mengandung satu pahala dan kebaikan bagi orang yang berqurban .

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاساسٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا عَائِذُذُ اللَّهِ عَنْ أَبِي دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَل وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ

“Berkata kepada kami Muhammad bin Khalaf Al ‘Asqalani, berkata kepada kami Adam bin Abi Iyas, berkata kepada kami Sullam bin Miskin, berkata kepada kami ‘Aidzullah, dari Abu Dawud, dari Zaid bin Arqam, dia berkata: berkata para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wahai Rasulullah, hewan qurban apa ini?” Beliau bersabda: “Ini adalah sunah bapak kalian, Ibrahim.” Mereka berkata: “Lalu pada hewan tersebut, kami dapat apa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Pada setiap bulu ada satu kebaikan.” Mereka berkata: “Bagaimana dengan shuf (bulu domba)?” Beliau bersabda: “Pada setiap bulu shuf ada satu kebaikan.” [HR. Riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3127].

Wallahu A'alam Bis Showab.

Makna Instropeksi Diri Dalam Pergantian Tahun


Muhasabah adalah meneliti perbuatan kita pada masa lalu dan masa kini, apakah ia merupakan perbuatan baik atau perbuatan buruk. Dengan muhasabah diri, perbuatan baik pada masa lalu bisa ditingkatkan pada masa depan, baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Dengan muhasabah, perbuatan buruk pada masa lalu tidak perlu diulangi pada masa yang akan datang. Maka dengan muhasabah, hari esok kita akan lebih baik, di dunia juga di akhirat Insya Allah SWT. Sahabat Umar Ibnul Khaththab r.a. berkata:

Artinya : “Hendaklah kalian menghisab (mengintrospeksi) diri kalian sebelum kalian dihisab (oleh Allah subhanahu wata'ala)” (H.R. At-Tirmidzi-Ahmad).

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hasyr ayat 18, 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٨

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Hasyr ayat 18)

Dari ayat di atas, kita bisa ketahui bahwasanya perbuatan yang bisa menghubungkan antara masa lalu dan masa depan sehingga lebih baik adalah introspeksi diri. Dalam istilah bahasa Arab disebut juga dengan “muhasabah diri.”

Bila kita cermati, paling tidak ada 3 (tiga) makna penting yang terkandung dalam proses muhasabah ini, di antaranya:

1. Muhasabah Jadikan Kita Sosok Pembelajar

Pertama, orang yang rajin melakukan muhasabah sesungguhnya merupakan sosok pembelajar, dan kita dituntut untuk menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat. Banyak kisah dalam Al-Qur’an yang harus menjadi bahan pelajaran untuk peringatan ke depan, dan hanya sosok pembelajar yang bernama Ulul Albab yang mampu belajar dari kisah-kisah masa lalu tersebut.

Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an Surat Yusuf ayat 111,

لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ

yang artinya: "Sungguh, pada kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. (Al-Qur’an) bukanlah cerita yang dibuat-buat, melainkan merupakan pembenar (kitab-kitab) yang sebelumnya, memerinci segala sesuatu, sebagai petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf [12]: 111)

Sosok pembelajar sejati adalah sosok yang selalu berpikir dan berpikir, sehingga mampu mengakumulasi ilmu yang didapatkan untuk diamalkan. Itulah mengapa Allah SWT meningkatkan derajat orang-orang yang berilmu. Tidak lain karena orang-orang yang berilmu inilah yang diharapkan bisa terus menebar rahmat di muka bumi. Orang-orang yang berilmu lah yang bisa merancang arah perubahan sosial di masa depan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11,

اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

yang artinya: “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadalah: 11).

Sosok ulul albab yang pembelajar ini semakin diharapkan perannya dalam transformasi bangsa. Oleh karena itu di era yang serba cepat dan penuh ketidakpastian ini, maka sosok pembelajar juga harus dimaknai sebagai sosok yang adaptif dengan pola pikir tumbuh (growth mindset), yang terus memacu skill dan kompetensi baru dengan learning agility yang tinggi. Kemampuan kecepatan belajar ini sangat penting agar bisa berperan menjadi trend setter perubahan.


2. Muhasabah, Ikhtiar Lebih Baik di Masa Depan

Muhasabah juga mengandung makna perlunya orientasi pada masa depan. Tujuan evaluasi diri adalah untuk kelebihbaikan di masa depan. Ada dua dimensi masa depan, yaitu masa depan di dunia dan di akhirat. Ayat surat al-Hasyr ayat 18 yang tadi saya bacakan merupakan fondasi tentang visi masa depan. Visi besar seorang mukmin adalah menjadi hamba yang berbahagia di dunia dan akhirat. Keseimbangan masa depan di dunia dan akhirat adalah keniscayaan, sebagaimana doa kita sehari-hari yang artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Dunia adalah jembatan menuju akhirat. Karena itu kehidupan dunia pun tidak boleh ditinggalkan. Marilah kita cermati ayat-ayat berikut ini:

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ١٠

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyaknya supaya kamu beruntung” (QS. al-Jumu’ah [62]: 10).

اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ١٧

Artinya : “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan” (QS. al-Ankabut [29]: 17).

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ ٧٧

Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. al-Qasas [28]: 77).

Namun demikian, berburu dunia pun tidak boleh melupakan akhirat. Marilah kita ingat kisah Qarun yang berlimpah harta namun akhirnya binasa. Qarun adalah orang saleh miskin yang kemudian minta tolong Nabi Musa agar didoakan kaya. Namun setelah kaya raya dia menjadi sombong dan meninggalkan ibadah serta tidak lagi peduli sesama. Jadi ayat tersebut mengingatkan kita perlunya keseimbangan dunia dan akhirat.

Sementara itu, dalam QS. Yasin ayat 12 Allah subhanahu wata'ala berfirman:

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ ١٢

Artinya : “Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Yasin [36]: 12)

Ayat ini semakin menegaskan bahwa apa yang kita kerjakan di dunia adalah investasi untuk akhirat. Artinya, kehidupan akhirat kita akan sangat tergantung dari apa yang kita kerjakan dan investasikan di dunia ini.

Oleh karena itu di dunia ini kita dituntut untuk mampu menciptakan masa depan. Dengan mampu menciptakan masa depan berarti kita ini akan menjadi penentu kecenderungan perubahan di dunia. Bukankah misi rahmatan lil alamin sesungguhnya adalah sebuah misi mulia untuk menciptakan tatanan perubahan menuju kelebihbaikan dan kemajuan?

3. Muhasabah Mendorong Jiwa Berprestasi

Muhasabah diri akan mendorong seseorang untuk mengasilkan kebaikan, kemanfaatan dan termotivasi untuk terus berprestasi karena terus berupaya belajar dari masa lalu untuk kelebihbaikan di masa depan. Orang yang berprestasi adalah orang yang mau belajar dari masa lalu, baik masa lalu dirinya maupun orang lain. Selain itu, juga karena orang yang berprestasi yakin bahwa Allah subhanahu wata'ala sangat detil dan akurat dalam mencatat setiap kabaikan hambanya, Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Zalzalah ayat 7 sampai 8,

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. al-Zalzalah: 7 - 8).

Orang yang berprestasi adalah orang yang ingin terus bergerak ke depan dan berada dalam rel kemajuan. Orientasi untuk bergerak maju tersebut didasari pada dua hal. Pertama, menjalankan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi yang harus memakmurkan dan sekaligus menjaga kehidupan dunia dari kerusakan (QS. Hud: 61; QS. al-Anbiya: 107; QS. al-Baqarah: 30; QS. al-Baqarah:11).

Orientasi maju adalah konsekuensi dari tanggung jawab manusia yang memang diciptakan untuk menjaga bumi, karena manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang dikaruniai kelebihan daripada makhluk lainnya (QS. at-Tiin:4; QS. al-Isra’: 70). Kedua, sebagai bentuk syukur kita atas nikmat yang tak terhingga dari Allah subhanahu wata'ala (QS. an-Nahl : 4), baik nikmat kehidupan, nikmat kemerdekaan, dan nikmat iman. Nikmat Allah SWT kepada kita akan secara akumulatif membesar dan membesar manakala kita selalu mensyukurinya dengan jiwa dan tindakan nyata yang impactful. Apabila kita bersyukur akan bertambah nikmatnya, sebagaimana al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧

Artinya : (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Orang yang berprestasi adalah tanda orang yang pandai bersyukur. Oleh karena itu orang yang berprestasi pada akhirnya adalah orang yang memperoleh nikmat lebih. Apalagi kalau kita juga ingat kata-kata mutiara yang artinya: “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat”.

Orang yang beruntung adalah orang yang memperoleh nikmat lebih. Dan sebenarnya disinilah kita semakin memahami bahwa barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.

Wallahu A'alam....